Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat selama dua hari, yaitu pada Sabtu dan Minggu, 29 sampai 30 November 2025, yang berlokasi di Kelurahan Paccinongan, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Kegiatan ini mengusung tema “Pengolahan Produk Peternakan yang Sehat dan Bergizi serta Pengenalan Keamanan Pangan dan Cara Mengolah Produk Peternakan yang Berkualitas”.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan oleh tim dosen Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin yang terdiri atas Dr. Ir. Jamila Mustabi, S.Pt., M.Si., IPM., Dr. Ir. Sahiruddin, S.Pt., M.Si., IPM., ASEAN Eng., Muhammad Hatta, S.Pt., M.Si., drh. Farida Nur Yuliati, M.Si., Endah Murpi Ningrum, S.Pt., M.P., serta Masturi M., S.Pt., M.Si. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dan diikuti secara aktif oleh warga Kelurahan Paccinongan sebagai peserta utama.
Pada hari pertama, kegiatan difokuskan pada edukasi pengelolaan sampah yang berasal dari limbah rumah tangga, seperti sisa sayur-sayuran, kulit telur, dan sampah organik lainnya. Sampah rumah tangga merupakan penyumbang sampah terbesar di Indonesia, dengan sisa makanan sebagai jenis sampah dominan, yaitu sekitar 35 sampai 44 persen dari total timbunan sampah, yang sebagian besar berupa sampah organik. Kondisi ini menjadi tantangan serius bagi lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
Melalui kegiatan ini, tim pengabdian memberikan pemahaman dan praktik langsung kepada masyarakat mengenai cara mengolah sampah organik rumah tangga menjadi pupuk cair ramah lingkungan. Pupuk cair tersebut nantinya dapat dimanfaatkan untuk tanaman pekarangan, sehingga tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan ekologis bagi warga. Kegiatan ini sekaligus mendukung program pemerintah dalam pengembangan pengelolaan sampah berbasis Reduce, Reuse, Recycle melalui Tempat Pengolahan Sampah 3R.
Pada hari kedua, Minggu 30 November 2025, kegiatan pengabdian dilanjutkan dengan edukasi mengenai pengolahan produk peternakan, khususnya telur, secara baik dan benar dengan memperhatikan aspek keamanan pangan. Warga diberikan pengetahuan tentang cara memilih telur yang layak konsumsi, teknik pengolahan yang higienis, serta inovasi pengolahan telur pindang dengan memanfaatkan limbah daun bawang merah dan ampas teh.
Pengolahan telur pindang ini menjadi hal yang relatif baru dan menarik bagi masyarakat Kelurahan Paccinongan karena memadukan pemanfaatan limbah dengan produk pangan bernilai tambah. Telur pindang yang dihasilkan memiliki cita rasa gurih dan manis yang khas, dengan aroma rempah yang wangi, sehingga berpotensi menjadi alternatif olahan telur yang dapat dikembangkan sebagai produk rumah tangga.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini tidak hanya memberikan edukasi teknis, tetapi juga menanamkan kesadaran lingkungan kepada masyarakat. Sampah yang sebelumnya dianggap tidak berguna diperkenalkan sebagai aset lingkungan yang dapat diolah menjadi sumber daya bernilai. Pengelolaan sampah dan pengolahan produk peternakan yang tepat diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, sekaligus berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.




