Wikipedia

Hasil penelusuran

..


Kelor sebagai Suplemen Pakan Ternak

On Mei 23, 2024

Mei 23, 2024

Tanaman kelor Moringa oleifera, yang sering dijuluki sebagai "pohon ajaib" atau "miracle tree," telah lama dikenal karena manfaatnya yang luar biasa bagi kesehatan dan nutrisi. Di Indonesia, tanaman ini semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena kandungan nutrisinya yang tinggi, seperti vitamin, mineral, dan antioksidan.  Daun kelor, yang menjadi bagian paling banyak dimanfaatkan, telah diproduksi dan dikonsumsi secara tradisional oleh masyarakat di berbagai daerah. Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pangan fungsional dan tanaman herbal, produksi daun kelor di Indonesia mulai berkembang pesat, tidak hanya untuk konsumsi lokal tetapi juga untuk pasar ekspor.

Sahiruddin Sabile
Sahiruddin Sabile

Produksi daun kelor di Indonesia umumnya masih didominasi oleh skala kecil, dengan banyak petani mengelola tanaman ini secara tradisional di pekarangan rumah atau lahan terbatas. Namun, beberapa daerah seperti Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan mulai mengembangkan budidaya kelor secara lebih intensif. Daun kelor dipanen secara manual, kemudian diolah menjadi berbagai produk seperti tepung, teh, kapsul, atau dikonsumsi segar sebagai sayuran.

Meskipun potensinya besar, produksi daun kelor di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan, seperti kurangnya pengetahuan tentang teknik budidaya modern, keterbatasan akses pasar, dan minimnya infrastruktur pengolahan pascapanen. Namun, dengan dukungan riset, teknologi, dan kebijakan yang tepat, tanaman kelor memiliki peluang besar untuk menjadi komoditas unggulan yang berkontribusi pada ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat.

Pemanfaatan Daun Kelor sebagai Pakan Ternak.

Daun kelor, dengan kandungan nutrisi yang melimpah seperti protein (25-30%), kalsium, zat besi, dan asam amino esensial, telah terbukti menjadi pakan ternak berkualitas tinggi yang mampu meningkatkan produktivitas ternak sapi. Pemberian daun kelor sebagai pakan tambahan atau suplemen dapat meningkatkan pertumbuhan, meningkatkan produksi susu pada sapi perah, serta memperkuat daya tahan tubuh sapi terhadap penyakit.

Kandungan protein yang tinggi sangat baik untuk mendukung perkembangan otot dan jaringan, sementara kalsium dan zat besi membantu menjaga kesehatan tulang dan darah. Dengan budidaya yang mudah dan biaya produksi yang relatif rendah, daun kelor menjadi solusi ekonomis untuk meningkatkan kualitas pakan ternak sapi, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pakan impor yang mahal, sehingga mendukung keberlanjutan dan kemandirian sektor peternakan di Indonesia.

Penggunaan daun kelor sebagai pakan ternak telah terbukti memberikan berbagai manfaat, seperti meningkatkan pertumbuhan, meningkatkan produksi susu pada sapi perah, dan meningkatkan daya tahan tubuh ternak terhadap penyakit. Beberapa peternak di Indonesia mulai memanfaatkan daun kelor sebagai pakan tambahan atau suplemen untuk ternak mereka.

Daun kelor dapat diberikan dalam bentuk segar, kering, atau diolah menjadi tepung yang kemudian dicampur dengan pakan utama. Selain itu, budidaya kelor yang relatif mudah dan cepat tumbuh membuatnya menjadi pilihan yang ekonomis bagi peternak, terutama di daerah dengan keterbatasan sumber pakan.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Syam dkk (2018) dengan judul: Konsumsi Pakan Sapi Bali yang diberikan Pakan Daun Kelor (Moringa oleifera), menerangkan bahwa daun kelor memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, termasuk protein (25-43%), kalsium, zat besi, dan asam amino esensial, yang dapat meningkatkan produktivitas ternak. Meskipun pemberian 250 gram daun kelor per hari tidak menunjukkan pengaruh nyata secara statistik terhadap konsumsi pakan, terdapat kecenderungan peningkatan konsumsi pakan pada sapi yang diberi daun kelor.

Penelitian lain Jamili dkk (2020) menerangkan bahwa pemberian daun kelor sebanyak 0,1% dari berat badan sapi selama 13 minggu memberikan efek signifikan pada peningkatan ukuran lingkar skrotum dan libido, terutama setelah minggu ke-8. Daun kelor, yang kaya akan nutrisi seperti protein, vitamin E, dan seng, diduga berperan penting dalam meningkatkan produksi hormon testosteron dan mendukung proses spermatogenesis. Selain itu, kandungan nutrisi dalam daun kelor juga membantu meningkatkan libido dengan mempercepat waktu yang dibutuhkan sapi jantan untuk menaiki betina. Hasil penelitian ini menunjukkan potensi daun kelor sebagai suplemen pakan untuk meningkatkan performa reproduksi sapi Bali.

Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin telah menjalin kerja sama dengan PT DAHLIA UTAMA untuk memproduksi blok kelor, sebuah inovasi suplemen pakan yang dirancang khusus untuk meningkatkan performa produksi, terutama dalam hal reproduksi ternak sapi. Blok kelor ini, yang kaya akan nutrisi seperti protein, vitamin, dan mineral, bertujuan untuk mendukung kesehatan dan produktivitas ternak.

Melalui kolaborasi tersebut, produk blok kelor telah berhasil diekspor ke Nigeria, di mana peternakan sapi setempat menggunakannya untuk memacu produktivitas dan performa reproduksi ternak mereka. Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar blok kelor sebagai solusi pakan suplemen yang efektif dan terjangkau. Ke depan, diharapkan blok kelor dapat semakin dikenal dan digunakan secara luas oleh peternak di berbagai negara, tidak hanya untuk meningkatkan produktivitas ternak sapi, tetapi juga untuk mendukung ketahanan pangan global melalui peningkatan efisiensi reproduksi dan produksi daging serta susu.

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »